Lensa adalah suatu medium transparan yang
dibatasi oeh dua permukaan melengkung (sferis), meskipun satu dari permukaan
melengkung lensa itu dapat merupakan bidang datar. Karena itu suatu gelombang datang
mengalami pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk menyederhanakan
dianggap bahwa medium di kedua sisilensa tersebut adalah sama dan mempunyai
indeks bias satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n. Juga akan
diperhatikan hanyalah lensa-lensa tipis, yaitu lensa-lensa yang ketebalannya
sangat kecil dibanding jari-jarinya.
(Halliday,1996)
Sumbu utama sebuah lensa adalah garis yang
ditentukan oleh dua pusat C1 dan C2 dimana sinar datang dipermukaan
pertama dibiaskan sepanjang sinar. Jika diteruskan akan melewati sumbu utama
dan karena itu merupakan bayangan yang dihasilkan oleh permukaan pembiaspertama.
Jarak benda dan jarak bayangan dapat
diukur dari O1 atau O2, tetapi jika lensanya sangat tipis, ketebalan 0.02 dapat
diabaikan dan semua jarak diukur dari titik pusat yang sama, O. Dan pada
pembiasan kedua di Q menjadi BQ, Q merupakan bayangan akhir P, Untuk
mengeliminasi Q' dengan menggabungkan persamaan pertama dan kedua. Fokus benda
(f0)adalah posisi benda dimana sinar-sinar keluar sejajar dengan sumbu utama
setelah melewati lensa. Jarak f0 dari lensa disebut panjang fokus benda yang
dilambangkan dengan f, sehingga persamaan panjang fokus lensa Dengan persamaan
ini, jika f ditentukan secara eksperimen maka digunakan sebuah lensa tanpa
perlu mengetahui indeks bias atau jari-jarinya. Pada sebuah lensa tipis kedua
fokus terletak simetris pada sebuah sisi. Jika f (+) lensanya disebut konvergen
dan jika (-) disebut divergen.
(Arkundato, 2007)
Lensa adalah medium pembias yang dibatasi
oleh dua permukaan. Jadi pembentukan bayangan olehnya terjadi melalui pembiasan
ganda pada bidang batas yang satu dan bidang batas yang lain. Karena itu,
gelombang datang mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa. Bayangan yang
dibentuk oleh permukaan pertama merupakan objek bagi permukaan kedua. Agar
sederhana, medium diluar lensa diasumsikan memiliki indeks bias yang sama dan
indeks bias lensa diambil sama dengan.
(Soedojo, 1992)
Lensa adalah benda yang dibuat dari bahan
optik transparan (biasanya kaca) yang membentuk permukaan-permukaan cembung
atau cekung. Berdasarkan bentuk lensa ini maka sebuah sinar setelah melalui
lensa akan dikumpulkan di suatu titik atau di sebar. Semua efek-efek yang
diperlihatkan lensa adalah karena bentuk permukaan dan juga karena indeks bias
yang dimilikinya. Kita dapat menganalisis lensa menurut rumus pembiasan pada
bidang melengkung sebelumnya. Lensa tipis adalah sebueh lensa yang ketebalannya
dapat diabaikan jika dibandingkan jarak fokus lensa ke objek atau bayangan yang
terjadi.
(Sutrisno, 1984)
DAFTAR PUSTAKA
Arkundato, A. 2007. Fisika Dasar. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Halliday dan Resnick. 1996. Fisika Dasar
Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Soedojo, P. 1992. Ilmu Fisika. Jogyakarta
: Universitas Gajah Mada.
Sutrisno. 1984. Seri Fisika Dasar. Bandung
: Institut Teknologi Bandung
0 Response to "Dasar teori pembentukan bayangan pada lensa"
Posting Komentar