Yang dimaksud rangkaian seri adalah suatu penyusunan komponen-komponen di mana semua arus mengalir melewati komponen-komponen tersebut secara berurutan. Rangkaian paralel adalah suatu penyusunan komponen-komponen di mana arus terbagi untuk melewati komponen-komponen secara serentak. Sakelar adalah peranti, biasanya mekanis, yang digunakan untuk menyambung atau memutus rangkaian
(Stockley,2007: 64)
Ketika dua atau lebih
resisitor dihubungkan dari ujung ke ujung seperti pada gambar berikut
Dikatakan mereka dihubungkan
secara seri. Resistor-resistor tersebut bisa merupakan resistor biasa, atau
dapat berupa bola lampu, elemen pemanas, atau alat penghambat lainnya. Muatan
yang melalui R1 pada gambar diatas juga akan melewati R2 dan kemudian R3.
Dengan demikian arus I yang sama melewati resistor (Jika tidak, hal ini
berarti bahwa muatan terakumulasi pada beberapa titik rangkaian, yang tidak
terjadi dalam keadaan stabil).
Hambatan pengganti untuk
rangkaian seri adalah :
Rek = R1 + R2 + R3
(Giancoli, 2001 : 95-97)
Hambatan adalah kemampuan
benda untuk menahan aliran arus. Nilainya bergantung pada hambat jenis bahan
penyusun benda, bentuk dan ukuran benda. Satuan hambatan adalah ohm (O).
Resistor adalah alat yang mempunyai nilai hambatan tertentu. Tahanan dapat
mempunyai nilai kurang dari 1 ohm sampai jutaan ohm. Jenis yang paling umum
adalah tahanan karbon.
(Stockley,2007: 62)
Dua atau lebih resistor
yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga muatan yang sama harus mengalir
melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu terhubung secara seri. Karena
muatan tidak terkumpul pada satu titik dalam kawat yang dialiri arus konstan,
jika suatu muatan ?Q mengalirke R1 selama interval waktu tertentu, sejumlah
muatan ?Q harus mengalir keluar R2 selama interval yang sama. Kedua resistor
haruslah membawa arus I yang sama. Resistansi ekivalen untuk resistor yang
tersusun seri adalah penjumlahan resistansi awal.
(Tipler, 1998: 154-155)
Dalam banyak pemakaian,
kita jumpai sumber tegangan, dan beberapa buah resistor yang dihubungkan dengan
cara tertentu. Rangkaian seperti ini dikatakan membentuk suatu jaringan.
Jaringan paling sederhana, yaitu sumber tegangan dan sebuah resistor yang
dihubungkan berturutan.
Kebanyakan rangkaian
listrik tidaklah hanya terdiri dari beberapa sumber tegangan dan resistor yang
dihubungkan seri. Dalam praktek, hubungan antara beberapa komponen listrik
seringkali komplek.
Resistor terdapat dalam
semua jenis rangkaian. Rangkaian tersebut serng kali memiliki beberapa
resistor, sehingga wajar untuk meninjau gabungan resistor. Bila beberapa elemen
rangkaian disambungkan dalam barisan dengan hanya sebuah lintasan arus tunggal
diantara titik-tik itu, kita mengatakannya bahwa elemen-elemen rangkaian itu
disambungkan seri. Untuk setiap resistor yang mneyediakan sebuah lintasan
alternatif diantara-titik-titik itu elemen-elemen rangkaian itu disambung
paralel, selisih potensial adalah sama melalui setiap elemen.
Untuk sembarang gabungan
resistor kita selalu dapat mencari sebuah resistor tunggal yang dapat
menggantikan gabungan itu dan menghasilkan arus total dan selisih potensial
yang sama. Hambatan tunggal dari resistor ini dinamakan hambatan ekuivalen
(equivalent resistance) dari gabungan itu.
Hambatan ekuivalen dari
sebarang banyaknya resistor seri sama dengan jumlah hambatan-hambatan
individunya. Hambatan ekuivalen itu lebih besar daripada setiap hambatan
individu. Jika resistor-resistor itu paralel, untuk sebarang banyaknya resistor
paralel, kebalikan hambatan ekuivalen sama dengan jumlah kebalikan-kebalikan
dari hambatan-hambatan individunya. Hambatan ekuivalen itu selalu lebih kecil
daripada hambatan individu untuk kasus khusus dua resistor paralel.
(Hugh D Young dan Roger A
Freedman, 2004: 257-25)
Resistor terdapat dalam
semua jenis rangkaian. Rangkaian tersebut seringkali memiliki beberapa
resistor. Sebuah contoh sederhana adalah serentetan bola lampu yang
digunakan untuk dekorasi liburan, dengan setiap bola bertindak sebagai
resistor. Bila beberapa elemen rangkaian disambung dalam berisan dengan hanya
sebuah sebuah lintasan arus tunggal diantara titik-titik itu, kita mengatakan
bahwa elemen-elemen rangkaian itu disambung seri. Setiap resistor menyediakan
sebuah lintasan alternatif diantara titik-titik untuk elemen-elemen rangkaian
yang disambung paralel.
Untuk sembarang Arus
dapat dideteksi dengan menempatkan magnet yang digantung dekat kawat berarus
dan mengamati penyimpangan kawat tersebut. Gagasan ini dapat dikembangkan untuk
menghasilkan alat (meteran) yang dapat menunjukkan penyimpangan pada skala
sesuai dengan kekuatan arusnya. Alat pengukur arus pada dapat diubah untuk
mengukur beda potensial kemudian.
Ammeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur arus. Termasuk dalam jenis galvanometer kumparan
bergerak, yang dirancang sedemikian sehingga arus tertentu yang menghasilkan
penyimpangan skala penuh, yaitu penunjuk skala bergerak ke posisi maksimum.
Untuk mengukur arus yang lebih tinggi, sebuah shunt ditambahkan, arus yang
lebih besar akan menghasilkan penyimpangan skala penuh pada skala yang baru.
Voltmeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur beda potensial antara dua titik. Merupakan sebuah
galvanometer antara dua titik tersebut yang memiliki hambatan tinggi yang
disusun seri. Beda potensial tertentu akan menghasilkan arus untuk penyimpangan
skala penuh. Untuk mengukur beda potensial yang lebih tinggi, multiplier harus
ditambahkan.
(Stockley,2007: 77)
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, douglas C.
2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Stockley, Corinne dkk.
2007. Kamus Fisika bergambar. Jakarta : Erlangga
Sutrisno. 1979. Fisika
dasar seri listrik magnet dan termofisika listrik. Bandung: ITB
Tipler, Paul A. 1998.
Fisika Untuk Sains dan teknik Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Young dan Freedman. 2004.
Fisika Universitas Edisi 10 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
0 Response to "Dasar teori rangkaian seri"
Posting Komentar